
Learning center
FISLC (Focus Independent School Learning Center) adalah pusat belajar yang menyenangkan bagi guru-guru Focus Independent School. FISLC berkeyakinan apabila guru memiliki ruang dan waktu untuk belajar memperluas ilmu pengetahuannya, ia akan kaya ilmu. Guru yang kaya ilmu akan memiliki strategi mengajar yang lebih baik. Imbasnya, murid-murid akan dididik dengan cara yang paling memikat.
FISLC adalah teman terbaik dan pendamping yang sangat setia bagi guru-guru Focus Independent School untuk melakukan journey of minds demi masa depan yang cerah. FISLC dibentuk tahun 2018 sebagai persiapan bagi FIS menuju School of Excellence. Banyak hal yang harus dilakukan supaya FIS berhasil mencapai cita-citanya. Salah satunya adalah dibentuknya Learning Center (yang diberi nama FISLC). FISLC memiliki beberapa program, diantaranya TTC (Teacher Training Center), GLD (Great Learning Day), dan Seminar Class. FISLC berharap, seiring berjalannya waktu, dan semakin berkembangnya pemikiran guru-guru, kegiatan FISLC semakin kaya ilmu dan kaya manfaat.
FISLC sedang membangun culture of thinking. Mengapa culture of thinking? Sebab Culture of thinking sangat dibutuhkan di lingkungan sekolah. Sekolah adalah tempat dimana guru-guru dan murid-murid sedang mencari, mengumpulkan, memahami dan memanfaatkan ilmu pengetahuan. Sekolah adalah tempat persemaian bibit-bibit unggul. Oleh sebab itu apabila culture of thinking berkembang biak di sekolah, sekolah tersebut pastilah sangat berkualitas. Dan apabila berpikir sudah menjadi budaya, maka pemikiran terbaru akan tumbuh subur.
Bagaimana supaya terjadi culture of thinking? Salah satu caranya adalah dengan sengaja memunculkan independent learner atau pembelajar mandiri. Guru-guru dan (semua yang bekerja di sebuah sekolah) haruslah menjadi seorang independent learner. Ciri khas seorang independent learner adalah memiliki motivasi untuk terus-menerus menggali dan mengasah ilmu pengetahuannya.
Focus Independent School memiliki beberapa sarana bagi guru-guru untuk belajar, diantaranya mengikuti GLD (Great Learning Day), Seminar Class, TTC (Teacher Training Center), Small Group Based Learning, Level Meeting, BRT (Book Reference Time), dan sebagainya. Cara-cara belajar itulah yang dinamakan independent learning. Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri, seringkali orang menyalahartikan belajar mandiri sebagai belajar sendiri. Belajar mandiri berarti belajar dengan inisiatif sendiri, dengan ataupun tanpa bantuan orang lain, dalam belajar. Keefektifan independent learning terletak pada kemampuan guru-guru memotivasi dirinya sendiri untuk belajar. Mereka mengendalikan dan mengarahkan belajarnya sendiri.
Menurut Institut for Distance Education of Maryland University, pendidikan dengan sistem independent learning memiliki karakteristik:
- membebaskan pembelajar untuk tidak harus berada pada satu tempat dalam satu waktu tertentu;
- lembaga belajar menyediakan berbagai bahan (materials) termasuk panduan belajar dan silabus yang rinci, memberikan layanan bimbingan, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pembelajar, dan mengevaluasi karya-karya para pembelajar.
Secara singkat, Independent learning adalah cara belajar yang memberikan kebebasan, tanggung jawab dan kewenangan yang lebih besar kepada pembelajar untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan belajarnya. Jadi sudah siapkah menjadi indepedent learner? ***